Kucing Hitam Lebih Timbulkan Alergi?

| Selasa, 31 Agustus 2010 | |

Kucing Hitam Lebih Timbulkan Alergi?

Selasa, 31 Agustus 2010 | 11:09 WIB
shutterstock
KOMPAS.com — Suka atau tidak, kucing termasuk sebagai penyebab alergi karena bulu kucing menyimpan semacam toksin penyebab meningkatknya risiko alergi, khususnya terhadap anak-anak. Selain pada bulunya, alergen atau pencetus alergi pada kucing juga terdapat pada air liur dan urinenya.

Namun, tahukah Anda bahwa kucing hitam atau yang berwarna gelap ternyata lebih menimbulkan reaksi alergi dibanding kucing yang berbulu lebih terang?

Penelitian mengenai hal tersebut dilakukan tahun 2000 terhadap 300 pasien alergi. Dari situ diketahui bahwa orang-orang yang memiliki kucing berwarna hitam memiliki gejala alergi lebih parah dibandingkan para pemilik kucing berwarna terang atau yang tidak memelihara kucing. Studi juga menunjukkan, kucing betina memproduksi alergen lebih sedikit dibanding kucing jantan.

Akan tetapi, kaitan antara alergi dan warna bulu kucing ternyata belum final. Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology menyebutkan, warna bulu kucing tidak memengaruhi jumlah alergen yang diproduksi. Dalam waktu dekat, akan dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai kaitan antara warna bulu dan alergi.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak serta-merta membuang si meong yang berwarna gelap. Pasalnya, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa memelihara kucing dan anjing pada masa anak-anak bisa membantu membentuk pertahanan tubuh terhadap alergi.

0 komentar:

Posting Komentar